Salam

Welcome in my blog

Madani, kota impian para raja
            




                Mungkin kita sering menyebut kota-kota dengan arsitek megah dan terancang dengan sangat baik. Bangunan-bangunan tinggi yang dibilang “Pencakar Langit”, perjalanan yang ditempuh dengan sangat cepat, sistem perairan yang mumpuni. Ya, hal itu tentu saja tidak terlepas dari manusia sebagai khalifah di muka bumi. Sebut saja dalam Agama Islam, yang sedikit saya ketahui, yang masih belum tahu banyak soal agama, yaitu Nabi Yusuf AS, yang menjadi khalifah di Mesir, bangunan-bangunan yang kokoh, pertahanan yang kuat, dan beliau mengatasi krisis di Mesir. Ada juga Nabi Sulaiman AS, yang memiliki istana lengkap dengan prajurit, yang dapat meluluhkan Ratu Bilqis, dan mengajaknya ke jalan yang benar. Dan Rasulullah SAW yang menyatukan Mekkah, dan Madinah, serta menyebarluaskan agama ke semenanjung arab, dan berbagai belahan dunia lainnya. Jika di Indonesia, sebut saja Ir. Soekarno, proklamator serta merancang gaya pada bangunan-bangunan, baik di Indonesia, maupun mancanegara. Juga habibie, yang lebih fokus pada pesawat terbang. Di Arab Saudi, sebut saja King Abdullah hingga King Salman yang terus membenahi Mekkah dan Madinah sebagai kota tujuan umrah dan haji setiap tahun.     

                Kota-kota di dunia memang berlari terus untuk menjadikan dirinya sebagai brand ambassador, world city, dan pariwisata di dunia. Jika dari dulu negara-negara di dunia sudah melakukan ekspansi, bahkan berperang untuk mendapatkan sumber daya alam bagi negaranya. Sekarang zaman berganti, impor-eksporlah yang akan bersaing di mancanegara. 

                Ada beberapa kota yang menarik, untuk dijadikan kota teladan, yang patut dicontoh, harum kotanya, mendahulukan kepentingan orang lain adalah paling utama, saling melengkapi, dan menunjukkan rasa kasih dan sayang pada sesama, dan pada makhluk hidup lainnya. Dari kota tersebut, lahir ulama-ulama, yang berpengaruh pada kehidupan, baik di kota itu sendiri, maupun kota-kota lainnya di dunia.  Kota itu adalah kota impian para raja, bagaimana tidak, disanalah diletakkan fondasi-fondasi berlandaskan keesaan, persatuan, keberagaman, taman yang sebenarnya.

                Kenapa raja memimpikan kota tersebut, bagaimana tidak, di sanalah sebenarnya raja yang sesungguhnya hadir, menjalankan visi dan misinya, dengan gagah berani serta kasih sayang beliau membuat gentar musuh, namun amat penyantun dan penyayang, terutama kaum miskin, janda, dan dhuafa.

                Cahaya baginda nabi adalah penerang dalam kegelapan, yang menyelimuti kelamnya malam, tak berarah dan bertujuan, beliau adalah jalan kebahagiaan, kemuliaan di dunia dan di akhirat, dari diciptakannya alam jagad raya, manusia, dan seluruh makhluk, cahaya beliau mengawalinya.

                Ya Allah SWT,  Tuhan Kami, jadikanlah negeri kami seperti negeri Madinah, yang bercahaya, jadikanlah penduduk kami seperti penduduk madinah, yang baik hati, hidupkanlah, matikanlah kami di negeri Madinah penuh berkah yang tlah Engkau anugerahi kemuliaan dan tempat bersemayam Baginda Nabi. (MA)

Wassalam.


Jemaah Haji dan BISNIS







Ketika Anda mendengar orang yang hendak pergi naik haji, apa yang anda pikirkan di benak anda....?

Berjalan-jalan ke kota Terapu

Senangnya melihat indahnya pemandangan

Marilah kita berhaji terlebih dahulu

Barulah kita melangkah kemudian

                Haji adalah hal wajib bagi yang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Baik dari segi fisik, ekonomi, dan lain sebagainya. Lalu apa sebenarnya ketika kita sudah haji, atau belum haji, apakah sama atau ada yang berbeda. Perbedaannya tentu saja karena di sana terdapat suatu kota lahirnya sang pemimpin dunia dan akhirat, itulah magnet sebenarnya, sebuah proton, netron, terkuat di alam, di mana generasi awal tercipta dan generasi final diharapkan.

                Di sanalah panggilan Ilahi, Labbaikallahumma Labbaik, Labbaikallah syarikala-kala baik, innal hamda wani’matan laka wal mulk, laa syarikalah... Sesungguhnya kenikmatan dan kerajaan hanya milik Allah SWT, tiada sekutu bagiNya. Kita sebagaii hamba yang dipanggil wajib melaksanakan dan memenuhi panggilanNya.

                Lalu bagaimana dengan bisnis, bisnis adalah suatu jalan di mana pengemudinyalah yang menentukan arah yang dituju. Sekarang banyak sekali Travel yang menentukan tempat-tempat wisata menarik di dunia, dengan beragam hal menarik dicanangkan. Kita harus ingat satu hal, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,”ibu, ibu, ibu, ayah.” Ketika ditanya oleh sahabatnya Who is number one?

               



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


            Sebagai seorang perawat, saya menyadari banyak yang mesti ditambah pada diri saya, saya memiliki ketidakpuasan akan kurikulum dan lamanya praktik di Rumah Sakit, Peran Perawat sangat dipengaruhi oleh lima hal berikut:

1.      Lamanya pengalaman;

2.      Sikap Profesional;

3.      Pengetahuan;

4.      Keterampilan

5.      Kekuatan dan ketahanan fisik.

            Berikut ini saya sajikan tentang dua orang ahli dari Inggris, walaupun saya ketika menulis ini belum pernah ke Inggris dan bertemu beliau, saya doakan saya segera ke Inggris untuk membuktikan kevaliditasnya wacana ini. :D

            Pasien yang dulunya menerima perintah dokter tanpa ragu kadang meminta penjelasan mengenai rekomendasi yang diberikan dokter karena berbeda dengan saran yang didapatkan dari praktisi kesehatan lain atau dari internet. Beberapa prosedur yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh dokter saja sekarang dapat dilakukan oleh teknisi, perawat, atau paramedis.



Haruskah perawat sebagai penyedia layanan kesehatan primer garis depan, mengambil tempat dari dokter umum sebagai titik pertama kontak dengan pasien? Dua ahli debat masalah pada bmj.com .

Perawat dapat memberikan perawatan yang berkualitas tinggi sebagai sebagai dokter umum di sebagian besar wilayah praktek umum termasuk perawatan kesehatan preventif, manajemen kondisi jangka panjang, dan perawatan kontak pertama bagi orang dengan penyakit ringan, menulis Bonnie Sibbald, Profesor penelitian pelayanan kesehatan di National Primary Care Pusat Penelitian dan Pengembangan, Universitas Manchester.

Dia berpendapat bahwa perawat untuk menggantikan dokter memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi perawatan kesehatan primer. Terlalu sering dokter menyediakan layanan yang sama sebagai perawat dan ini menyebabkan duplikasi daripada substitusi perawatan. Bahkan, katanya, keterampilan dokter akan lebih baik digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lebih kompleks yang memiliki tingkat tinggi ketidakpastian tentang diagnosis dan pengobatan.

Menurut Sibbald, praktik umum di Inggris sudah menyadari nilai dari perawat untuk meningkatkan cakupan dan kualitas perawatan primer. Selama dua puluh tahun terakhir, telah terjadi ekspansi yang cepat dalam jumlah perawat praktek direkrut untuk memenuhi kontrak layanan baru. Misalnya, perawat sekarang memberikan imunisasi, vaksinasi, dan layanan skrining serviks dan akan menjadi bagian kunci dari pertemuan target kualitas perawatan untuk orang dengan kondisi jangka panjang yang ditetapkan dalam kontrak Pelayanan Medis Umum 2004.

Dia percaya bahwa perubahan baru untuk undang-undang, seperti hak untuk perawat yang memenuhi syarat untuk meresepkan obat berlisensi, telah mulai untuk memungkinkan perawat untuk menyadari potensi penuh mereka. Kecenderungan ini, ia menyimpulkan, harus diikuti "ke kesimpulan logis, mengakui perawat menjadi garis depan yang benar penyedia layanan kesehatan primer" & [sementara] peran "dokter umum" harus berevolusi untuk menjadi yang dari konsultan dalam perawatan primer menerima arahan dari perawat ".

Namun Dr Rhona Knight, seorang dokter dari Leicester yang memiliki pengalaman tangan pertama dalam praktek perawat yang dipimpin, berpendapat perawat yang menyebabkan perawatan primer akan membatasi pilihan pasien dan merusak pentingnya kontribusi unik perawat terhadap pelayanan kesehatan primer. Dia mengakui bahwa pasien melaporkan tingkat kepuasan yang tinggi dengan konsultasi perawat, namun menunjukkan bukti bahwa pasien lebih memilih untuk berkonsultasi dengan dokter jika mereka berpikir gejala mereka serius. Dia menunjukkan bahwa pelatihan dokter 'membutuhkan waktu 10 tahun dan bahwa mereka sangat berpengalaman dalam menangani penyakit dibeda-bedakan yang memungkinkan mereka untuk menjadi pengantar kunci dan pemimpin kesehatan generalis. Sebaliknya, katanya, pelatihan perawat maju kurang berkembang dan merekomendasikan minimal hanya 500 jam diawasi langsung atau tidak langsung dan kompetensi penutup "hanya sembilan halaman".

Saat ini, katanya, kurangnya standar nasional setuju berarti bahwa perawat memiliki peran yang bervariasi dengan konsisten, pengetahuan pengalaman pelatihan, dan judul. Perawat perlu peningkatan pelatihan dan kurikulum yang mirip dengan dokter untuk dapat memimpin dalam berurusan dengan semua penyakit, dia berpendapat. Satu solusi bisa untuk perawat untuk mengambil kursus ilmu kesehatan lulusan medis dan melatih untuk menjadi dokter umum dan dihargai secara tepat untuk peran ini, ia menyimpulkan.

Dalam fitur yang menyertainya, Rebecca Coombes menguraikan beberapa hambatan utama untuk perawat senior mengambil beberapa peran medis termasuk kurangnya regulasi profesional, upah rendah, dan keberatan budaya dari dokter.

Source:



loksado with friends


LOKSADO WITH FRIENDS



                                Embun pagi belum selesai meneteskan rintiknya, aku telah membayangkan seperti apa loksado, daerah yang disebut-disebut sebagai wisata kunjungan banyak orang, tempat itu terletak di Hulu Sungai Selatan, Kandangan. Tak terpikirkan sebenarnya sebelumnya, aku diajak oleh seorang wanita berparas indah yang kukenal lewat pelayanan kesehatan. Loksado, air terjun, bambu rapting, bukit langgam.  Itu tempat yang akan kami lalui.


                                Waktu itu pukul 9.00 wita, aku yang pertama datang, menunggu di depan Puskesmas, tak berapa lama kemudian, datang dia bersama temannya membawa perlengkapan camping, seperti matras dan tenda, makanan, pakaian, dll. Tak lama kemudian, datang lagi kawan, dan datang lagi. Hingga total ada 6 termasuk saya yang berangkat ke Loksado... Berangkat..

                                Sepanjang jalan kami mendengar lagu, bercanda, berfoto, bercengkrama, bercerita bersama, ada Roni, saya (Agung), Duratunnafisah, Wulan, Febry dan Ulfah. Pukul 13.30 wita kami sampai di Loksado, setelah melewati jalan panjang, kota, desa, hutan, terlihat juga beberapa wisata di sepanjang jalan, yang semuanya merupakan ciptaan Tuhan YME yang sedemikian rupa begitu indah. Tak ketinggalan makanan khas daerah berjejer di sepinggir jalan. Sebelumnya kami makan siang terlebih dahulu dan shalat.

                                “Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali”, jalan yang berliku tajam dan mendaki tidak menyurutkan langkah kami untuk tetap sampai ke sana. Sekitar 30 menit sebelum samapi ke tempat, hujan deras mengguyur mobil, dan jalan. Yeah, kita telah sampai, arus sungai terdengar sangat nyaring di sini, untuk menempuh air terjun loksado, harus menggunakan sepeda motor, kurang lebih 30 menit untuk sampai. Kami pun berangkat menggunakan 4 sepeda motor, jalan sempit dan berbatu, penuh lubang tak membuat kami goyah sedikitpun, kami terus menerjang.

                               
Sesampainya di air terjun, kami berhati-hati karena jalannya yang licin, di sana juga ada banyak orang yang datang untuk berkumpul, dan berfoto, sayangnya tidak ada yang berenang, karena hujan yang sangat deras. Kami pun melanjutkan perjalanan hingga sampai ke air terjunnya. Tak lupa kami berfoto ria sebagai moment yang tak terlupakan. Hari hujan deras, hp pun terguyur hujan, tak mematahkan semangat kami. Kami bercerita, tertawa, oh..ya, aku lupa, menceritakan, jika perjalanan ini awalnya atas prakarsa/ide Duratunnafisah, dia bekerja sebagai perawat di RS. Sambang Lihum, kemudian membawa teman satu kerja juga yang bernama Roni, Roni yang membawa mobil dan sebagai driver, sedangkan Febri bekerja di Kantor Samsat Martapura, Wulan bekerja di klinik Banjarmasin dan Ulfah bekerja sebagai perawat di RS. Pelita Insani, dan aku bekerja di Puskesmas Banjarbaru Utara. Hobi kami memang sama, that is travelling.

                                “Lihat, itu air terjunnya, yee, kita sudah sampai, ayo foto-foto”, kata Wulan sambil mengayunkan tangannya mengajak, jika dilihat memang top score dalam pertandingan foto adalah Wulan, sebelum berangkat juga mengosongkan memori Hp. Dan gayanya yang paling kece adalah Ulfah. Dan sebagai pemandu yang hapal jalan dan sarat akan cerita adalah Roni. Duratunnafisah sangat menikmati pemandangan dan terlihat wajahnya yang ceria dengan pipinya yang kemerahan. Febri cocok sebagai notulen cerita dengan gaya lawaknya yang khas. Dan aku juga menikmati pemandangannya karena baru juga pertama kali melihat.

                                Sekitar jam 17.30 wita kita baru kembali pulang ke perkemahan, awalnya kami ingin mendirikan tenda, tapi Roni mengecek harga di penginapan sekitar sana yang mungkin cocok, karena hari hujan, belum juga mendirikan tenda, belum lagi malam nanti kami harus masak, dan juga shalat. Dan akhirnya kami pun beristirahat di penginapan.hee

                               

Besok harinya, kami bersiap untuk menaiki bambu rapting, menyisiri sungai amandit, mulai dari jam 7.  Kira-kira 2 jam sekali waktu menaiki bambu rapting, harga satu kali jalan adalah Rp 300.000,00/3 orang, finishnya di Tanuhi, di dekat sana ada kerajinan dari Dayak yaitu gelang yang terbuat dari paikat/tali la’am, sayangnya tali tersebut tidak bisa dilepas,jika mau bisa langsung dirakitkan. Hanya para wanita yang memakainya.

                               
Setelah itu kami pulang ke penginapan, beristirahat sejenak, kemudian melanjutkan lagi menaiki bukit langgam, jalan yang ditempuh tidak terlalu sulit, karena sudah ada jalan yang dibuatkan, hanya saja ketika di atas harus lebih berhati-hati karena batu-batu besar yang mungkin licin, kepanasan apabila panas, dan kedinginan dan curam apabila turun hujan. Waktu menunjukkan pukul 15.00 wita, ini saatnya untuk balik. Ditambah dengan waktu makan dan beristirahat sejenak, kami pulang sesampaii di rumah sekitar habis maghrib.

                                Alhamdulillah, kami pulang dengan rasa yang sangat puas telah menaklukkan gunung dan air terjun, dan benar-benar merasakan indahnya ciptaan Tuhan, kedua tempat itu juga dipilih karena prosesnya yang tidak mudah untuk ke sana, tantangannya yang cukup sulit...

Terima kasih..

Ini ceritaku, apa ceritamu...