Salam

Welcome in my blog




M. Agung Arvianto, AMK




Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia, terutama pada saat berinteraksi dengan klien, di mana posisi komunikasi berada di antara keduanya, yaitu antara apa yang akan disampaikan profesionalisme (perawat, dokter, bidan, pemimpin, komunikator, source) dengan apa yang akan diharapkan oleh klien (komunikan, receiver). Karena itulah komunikasi dapat dikatakan sebagai jembatan emas dalam upaya untuk mempertemukan perihal tersebut.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communis yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih, sedangkan menurut Cherry dalam Stuart (1983) komunikasi berasal dari kata Communico yang artinya membagi. Dalam kehidupan bermasyarakat, komunikasi ada karena kebutuhan akan mempertahankan kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Komunikasi adalah suatu proses yang melibatkan komunikator (source), pesan (message), dan komunikan (receiver). Pesan ini mengalir melalui suatu media yang kemudian bisa terjadi berbagai hambatan dalam prosesnya, inilah yang biasa dikenal dengan noise. Manusia senantiasa mengadakan komunikasi karena membutuhkan transaksi dalam hidup. Komunikasi sering mengundang feedback dari para komunikannya. 
Ada lima sasaran pokok dalam proses komunikasi, yaitu:
Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita lakukan (atau melihat apa yang kita tunjukkan kepada mereka);
Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat;
Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar);
Membuat pendengar mengambil tidakan yang sesuai dengan maksud kita dan maksud kita dapat mereka terima;
Memperoleh umpan balik dari pendengar.
Ada empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi yaitu menulis dan membaca (bahasa tulisan) serta mendengar dan berbicara (bahasa lisan). Stephen Covey (1997) mengusulkan enam deposito utama yang dapat menambah rekening Bank emosi dalam hubungan kita dengan sesama:
Berusaha benar-benar mengerti orang lain;
Kebaikan dan sopan santun yang kecil begitu penting dalam suatu hubungan, karena hal-hal yang kecil merupakan hal-hal yang besar;
Memenuhi komitmen atau janji adalah keuntungan besar dan melanggar janji adalah kerugian besar;
Menjelaskan harapan;
Meminta maaf dengan tulus ketika Anda membuat penarikan atau kesalahan;
Memperlihatkan integritas pribadi.
Setelah kita memiliki fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif, maka hal berikut yang perlu diperhatikan adalah lima hukum komunikasi yang efektif, yang dirangkum dalam satu kata di mana mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri, yaitu reach, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan maupun respons positif dari orang lain, kelima hukum tersebut adalah:
Respect, yaitu rasa hormat dan saling menghargai;
Empathy, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain;
Audible, yaitu dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik;
Clarity, yaitu kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multiinterpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan;
Humble, yaitu sikap rendah  hati.
Namun demikian, yang paling mendasar dalam sebuah komunikasi adalah rasa saling percaya. Satu hal lainnya adalah efisiensi, komunikasi yang efisien adalah komunikasi yang tidak membutuhkan upaya besar agar mencapai tujuannya. Untuk mendapat kualitas komunikasi yang efektif, hubungan antar sesama harus lebih berfokus pada aspek-aspek manusiawi sehingga hal tersebut tidak sepenuhnya sama dengan hubungan antar individu, keduanya berkaitan erat yang membawa manfaat melalui kesepakatan bersama. Kegiatan pengorganisasian tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya komunikasi. (AA)